Mencermati iklim perpolitikan yang ada sekarang membuat kita semua bertanya-tanya, apakah memang para calon pemimpin dan para pemimpin yang sekarang sedang berkuasa memang memberikan yang terbaik dari mereka semua sebagai bentuk pengabdian mereka atas pilihan masyarakat yang dipercayakan kepada mereka?. Drama Politik seakan tidak pernah habis, masyarakat dibawa hanyut ke dalam episode demi episode yang berbeda tema setiap minggunya, tema yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah opini untuk saling menjegal para lawan politik masing-masing. Teknologi pun berperan cepat, dengan berkembangnya teknologi dengan aplikasi media sosial salah satunya mempercepat jalannya kampanye-kampanye hitam yang harus dilakukan oleh para tim sukses sebagai salah satu usaha untuk membentuk pemikiran di masyarakat bahwa salah satu calonlah yang terbaik.

 

Saling menjatuhkan antar kandidat yang tidak segan untuk mengumbar aib adalah pola kampanye hitam yang menjadi tren sekarang, tepatnya seperti itulah Demokrasi. Negara maju seperti Amerika Serikat dengan Sistem Demokrasi yang paling modern sekalipun tidak lepas dari model kampanye hitam seperti itu. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kondisi negara kita yang sebesar ini dan heterogen seperti ini bisa menggunakan Sistem Demokrasi terbuka seperti itu?

 

Sistem Demokrasi memang bukanlah sistem yang terbaik, tetapi diantara pilihan sistem yang ada mungkin demokrasi adalah sistem yang terbaik. Politik ‘seharusnya’ adalah jalan pengabdian, melalui sistem demokrasi harapan rakyat memilih para pemimpinnya adalah mampu untuk memberikan pencerahan terhadap kepesimisan mereka terhadap apa yang terjadi di masa sekarang. Janji-janji politik disaat kampanye pun menjadi mimpi besar para pemilih.

 

Tugas para politisi melalui jalur kepartaian dalam sistem negara demokrasi inilah yang seharusnya mampu mengajak para pemilih untuk semakin cerdas dan memberi perspektif yang berbeda tentang bagaimana seharusnya pemimpin yang benar-benar mengayomi  masyarakatnya.  Beradu argumentasi tentang bagaimana seharusnya menjalankan pemerintahan dengan tegas bukan dzalim, memberikan solusi dengan duduk bersama menjalani musyawarah untuk mencapai mufakat, dan masih banyak hal positif lainnya yang seharusnya mampu disebarkan agar makin matang masyarakat di dalam bernegara.

 

Ini adalah sebuah perspektif pribadi mengenai politik demokrasi yang terjadi dewasa ini, bentuk keprihatinan terhadap banyak hal yang selama ini mencermati pesta politik yang semakin jauh dari politik santun dan menghormati perbedaan pandangan antar sesama anak bangsa.

 

** “Nearly all man can stand adversity, but if you want to test a man’s character, give him power” ~ Abraham Lincoln **